Friday, April 27, 2012

Gangster Phobia! Part 2


New Life~
1 TAHUN KEMUDIAN
    
    
      Sae Hee tersenyum senang menatap cerahnya pagi ini, sekarang dia sedang berada di TK.Shinee, setelah lulus SMA karena tidak memiliki biaya untuk kuliah gadis ini memutuskan menjadi guru TK untuk menghidupi dirinya. Walaupun belum bisa melupakan Min Ho seutuhnya, dia tidak semurung dulu.
     "Sae Hee ! Ayo masuk ,rapat akan segera dimulai!" teriak Ji Ni, seniornya dari dalam. "Ne, Onnie !" sahut Sae Hee kemudian masuk ke ruang guru. 
     "Hari ini adalah tahun ajran baru, aku akan membagi nama2 kelas yg akan kalian pegang," ucap Kepala Sekolah . "Ji Ni dan Sae Hee kelas Pelangi," ucap kepala sekolah itu ,"Chae Rin dan Mi Rah kelas Bintang," ,Kepala Sekolah itu terus menyebutkan ruangan2 lainnya beserta guru2 yg menangani .
  Apa dirumahnya tidak ada jam ? ini sudah pukul 08.00, sudah telat 30 menit . Batin Sae Hee sambil menatap laki2 yg menggandeng tangan anak kecil yg sudah pasti murid barunya.
    "Hallo ,siapa namamu ?" tanya Sae Hee kepada murid barunya yg sedang berjalan bersama seorang laki2 yg menggandeng tangannya . Namun anak itu hanya menatap bingung kearah Sae Hee yg masih memasang senyum walau dalam hati sudah kesal ."Hey," sapa Sae Hee lagi berusaha mendapat jawaban, namun anak laki2 itu malah bersembunyi dibelakang laki2 yg menggenggam tangannya sedari tadi. 
 Kau ingin mati ya ? batin Sae Hee ,dia menganggkat wajahnya menatap seseorang yg mengantar bocah itu sambil tersenyum ramah. "Selamat pagi," ucapnya ,"Pagi, aku baru tau sekolah ini memakai penyambut di gerbang sekolah," ucap laki2 itu heran sambil memperhatikan Sae Hee dari atas sampai bawah. "Maaf ,saya guru disini," ucap Sae Hee berusaha sabar. "Anda sopir anak ini?" tanya Sae Hee .Balas dendam. Laki2 itu mengangkat kedua alisnya, "Aku kakak anak ini," ucap laki2 itu "Apa sekolah ini menerima anak kecil menjadi guru?" balas laki2 itu tidak terima dibilang sopir. "Maaf, saya sudah lulus SMA. Bukan anak kecilk yg seperti anda bilang." ucap Sae Hee tersinggung. "Benarkah ? hahaha . Adik ku saja tidak yakin kau itu guru," ucap laki2 itu ,"Iyakan Dong Chan?" tanya laki2 itu meminta persetujuan dari adiknya sambil menunduk menatap bocah yg sedang bersembunyi dibelakangnya, yg ditanya hanya diam bingung melihat perdebatan orang dewasa didepannya. "Oh ,nama mu Dong Chan ? Ayo masuk denganku,sudah telat lho," ucap Sae Hee menatap Dong Chan dgn ramah sambil mengulurkan tangannya. Takut2 Dong Chan meraih tangan itu. "Ayo!" ucap Sae Hee ceria. "Hey ibu guru!" panggil laki2 itu,"Apa?" tanya Sae Hee sedikit judes, "Jam brp adikku pulang?" tanya cowok itu, "10.00 . Tolong jemput tepat waktu!" jawab Sae Hee kemudian melangkah masuk sambil menggandeng Dong Chan.
     "Selamat pagi semua !" sapa Sae Hee ceria di depan kelas. "Aku Sae Hee songsaeng, senang bertemu kalian," ucap Sae Hee ,"Dan aku Ji Ni songsaeng. Ayo kita mulai belajar!" ajak Ji Ni ceria . "Kita belajar apa hari ini Sae Hee songsaeng ?" tanya Ji Ni pura2 tidak tau, "Menggambar !" jawab Sae Hee ."Hari ini kalian menggambar tentang keluarga ya !" lanjut Sae Hee, lalu seorang anak perempuan menganggkat tangannya. 
    "Ada apa Hye Mi ?" tanya Ji Ni ."Keluarga itu apa?" tanya anak itu mewakili teman2nya yg juga kebingungan. "Hm ,keluarga itu ada ibu,ayah,kakak dan adik yg saling menyayangi." jwab Ji Ni menjelaskan .
   Anak2 dikelas mengangguk dan mulai sibuk dengan crayon dan buku gambar mereka dimeja . Tapi ada satu murid yg masih diam menatap kertasnya . Sae Hee menghampiri anak itu 
       "Kenapa tidak menggambar ,Dong Chan?" tanya Sae Hee sambil bersujud disebelah meja Dong Chan yg    tidak tinggi. "Aku bingung," ucap anak itu polos, wajahnya tampak murung ."Kenapa?" tanya Sae Hee , "Aku gak punya ayah, gak punya ibu, hanya punya Dong Hae hyung. Apa itu bisa disebut keluarga?" tanya Dong Chan sedih, Sae Hee ikut sedih, dia tau rasanya menjadi anak itu apalagi setelah di tinggal Min Ho . "Tentu saja itu keluarga! Saling menyayangi, itulah keluarga ," ucap Sae Hee dgn ceria. Dong Chan tersenyum, lalu mulai menggambar dikertasnya. Sae Hee tersenyum menatap anak itu, lalu dia bangkit berdiri dan menghampiri 'anak2nya' yg lain.
      Lagi-lagi telat, ucap Sae Hee dalam hati sambil menggandeng tangan Dong Chan didepan gerbang sekolah. Sekarang sudah pukul 11.15 tapi kakak Dong Chan belum datang menjemput.Karena dia tidak tega membiarkan muridnya menunggu sendiri, jadi dia satu2nya guru yg belum pulang sampai sekarang.
     Tiba2 orang yg ditunggu2 sejak tadi berlari kencang menghampiri Sae Hee dan Dong Chan. "Dong Chan maafkan aku, tadi ada urusan mendadak," ucap laki2 itu. Dong Chan menganggukkan kepalanya sambil mengulurkan tangannya, menyerahkan selembar kertas yg berisi gambar seorang laki2 yg menggandeng tangan seorang bocah, keduanya tersenyum bahagia . "Apakah ini kita?" tanya laki2 itu,"Keren sekali!" pujinya sambil mengelus puncak kepala adiknya . "Tuan Dong Hae, aku mau bicara dgnmu," ucap Sae Hee serius. "Itu artinya kau akan mentraktir kami makan siang?" tanya laki2 bernama Dong Hae itu, Sae Hee mengangkat alisnya,"Kita bisa bicara dikursi taman," ucap Sae Hee sambil menunjuk taman TK dgn dagunya. Dong Hae menggelengkan kepalanya,"Orang yg mau berbicara penting dgn ku harus mentraktirku," ucapnya memaksa, "Aku sudah ada janji makan siang dgn teman2ku,"ucap Sae Hee ,"Semakin Ramai semakin baik, bukan ?" tanya Dong Hae sambil tersenyum lebar, Sae Hee terdiam kesal.
    ***

              "Sae Hee !~" teriak Soo Ri sambil melambaikan tangannya ,Sae Hee segera melangkah menuju meja yg sudah ditempati oleh Soo Ri , Yo Shi, Hyun Su dan Hyun Gun diikuti oleh Dong Hae yg menggandeng Dong Chan. "Siapa ?" tanya Hyun Su sambil melirik Dong Hae dan Dong Chan ."Murid dan ortu muridku," ucap Sae Hee ,"kalian tolonglah jaga muridku, namanya Dong Chan . Aku ada urusan sebentar," ucap Sae Hee,"Dong Chan, tunggu disini sebentar ya . Aku mau bicara dgn kakakmu," ucap Sae Hee ,Dong Chan pun mengangguk. Lalu Sae Hee menghampiri 1 meja kosong dan duduk disana, diikuti oleh Dong Hae.
            "Tadi Dong Chan bilang dia tidak punya org tua. Apa benar?" tanya Sae Hee, "Iya, ada apa?" ucap Dong Hae bingung, "Tidak apa2 aku hanya bertanya. Tolong jangan telat lagi besok, mengerti?" ucap Sae Hee "Aku tidak bisa menemani Dong Chan setiap hari," sambungnya ,"Aku tidak bisa janji, aku terlalu sibuk. Aku tidak menyuruhmu menemani adikku kan?" "Lalu kau menyuruhku meninggalkan muridku begitu saja? Kau pikir aku gila ?" ucap Sae Hee emosinya mulai naik. "Iya, sedikit," jawab Dong Hae, Sae Hee mengambil botol kecap dimejanya untuk dilempar kearah Dong Hae ,"Sabar2 ! aku bercanda . hahahaha . Kau jangan terlalu cepat marah Sae Hee," ucap Dong Hae buru2, membuat Sae Hee mengurungkan niat gilanya. "Posisi ku guru, kau tau? tolong panggil 'guru Sae Hee'." ucap Sae Hee ,"Hei, aku lebih tua dibandingkan kau, tidak mau." ucap Dong Hae, "Tapi aku seorang guru, dan kau org tua siswa," ucap Sae Hee ,"Kita berbicara sebagai teman saja, oke?" ucap Dong Hae, "Teman?" tanya Sae Hee, "Iya." jawab Dong Hae ceria, "Ayo kita berkenalan sebagai teman." ucapnya ,"Hallo, aku Dong Hae . Lee Dong Hae," ucap Dong Hae sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya. Sae Hee menatap tangan bimbang, baru tersadar sudah lama dia tidak berhubungan dgn laki2 setelah kepergian Min Ho .
               "Sae Hee. Park Sae Hee," ucap gadis itu akhirnya sambil membalas uluran tangan Dong Hae. Mereka saling membalas senyum, dan akhirnya . "hahahaha.." mereka tertawa melihat tingkah konyol mereka .
Setelah itu mereka bergabung dgn yg lainnya . "Kenalkan dia Dong Hae," ucap Sae Hee kpd teman2nya sambil mengambil posisi duduk . "Hai, Dong Hae," ucap ke4 teman Sae Hee ,"Halo semua," balas Dong Hae. Lalu mereka saling berkenalan dgn gaya masing2 . 
             Piring2 mereka sudah kosong, tapi mereka masih duduk disana sambil ngobrol . 
"Jadi apa pekerjaanmu ?" tanya Hyun Gun ,"Bukan gangster kan ?" tanya Sae Hee curiga,
"Ahh~ bu.. bukan .Hmm ,aku kerja di toko kaset temanku," jawab Dong Hae gugup ,"Ohh," gumam Hyun Gun .
Toko kaset ? batin Sae Hee dia kurang yakin dgn jawaban Dong Hae.

***

Sae Hee menggandeng tangan Dong Chan di depan gerbang sekolah. Telat lagi?batinnya .
"Dong Chan , mana Hyung mu ?" tanya Sae Hee seakan berbicara sendiri . Sudah setengah jam dia menunggu Dong Hae tp laki2 itu blm datang2. Tiba2 ada seseorang menghampiri mereka, laki2 itu mengenakan jas hitam,celana hitam dan sepatu yg berwarna hitam juga. "Dimana Dong Hae ?" tanya laki2 itu, "Hah ? Dong Hae ?" ucap Sae Hee rada bingung dan kaget mendengar suara galak laki2 itu, "Iya! jangan pura2 bodoh ! Dimana dia?" tanya laki2 itu lagi. "Tidak tau," jawab Sae Hee yg rada emosi dibilang bodoh. "Kalau begitu serahkan anak ini padaku, dia adiknya kan ?" ucap laki2 yg kira2 berusia 28 tahunan itu. "Siapa kau ?" tanya Sae Hee curiga sambil menarik Dong Chan ke belakangnya. "Serahkan saja anak itu !" Bentak laki2 asing itu sambil melangkah mendekat, Sae Hee merogoh tas lempangnya dan mengeluarkan pisau lipat pemberian Min Ho "Menjauh !" teriaknya sambil mengacungkan pisaunya, walau gemetaran karena takut, dia berusaha untuk terlihat pemberani. "Kau kira aku akan takut?" ucap laki2 itu tetap melangkah mendekat, "Kau ..Siapa?!" tanya Sae Hee setengah berteriak. Laki2 itu tdk menjawab, dia berhenti didepan Sae Hee yg berada 1 langkah dari tempatnya. 
             Bughh ! 
Sae Hee menendang laki2 itu sampai terjatuh, lalu berlari sambil tetap menggandeng Dong Chan yg ketakutan. Mati, aku pasti kena masalah! batinnya . tapi gak papa deh, sudah lama gak seperti ini, semenjak oppa tidak ada .. 
          Mereka berhenti berlari dan masuk ke sebuah kedai makan, "Kau pasti lapar dan lelahkan?" tanya Sae Hee pada Dong Chan, jantungnya berdetak tak karuan "Juga takut," ucap anak itu, Sae Hee malah nyengir lalu berkata "Tenang,sudah aman. Ayo kita makan!". Setelah memesan makanan, dia menelepon Dong Hae.
         "Kalian tidak apa2?" tanya Dong Hae yg langsung berlari ketempat Sae Hee dan Dong Chan setelah menerima telepon . "Tidak apa2. Kau tenang saja," ucap Sae Hee sambil tersenyum, makanan dipiringnya sudah habis. "Siapa laki2 itu ?" tanya Sae Hee, "Bukan Gangster kan?" lanjutnya sambil nyengir ,"Gangster?" ucap Dong Hae terkejut tapi segera berusaha menutupi keterkejutan itu . "Bukan ,mungkin penagih hutang. Hehehe," ucap Dong Hae ,"Oh ya? tapi gayanya seperti Gangster," ucap Sae Hee sambil membayangkan wajah org tadi . "Aahhh ,ti ..tidak ," ucap Dong Hae tergagap. Sae Hee hanya mengangguk.
         Ketika malam hari ,kira2 pukul 22.00, Sae Hee duduk sendiri diteras rumahnya tangannya memegang pisau lipat miliknya sedangkan matanya menatap langit yg penuh bintang . "Oppa, tidak apa2 kan jika aku suka dgn laki2 lain?" tanyanya sambil tetap menatap langit . "Apa kau akan marah?" ucapnya lagi, "Kau tau, tadi siang aku dikejar2 seseorang yg sperti Gangster . Aku jadi teringat olehmu," ucapnya ,"Pisaumu tidak membantu,oppa ," sambungnya lalu tertawa sambil menatap pisau ditangannya, "Maka dari itu, kembalilah dan lindungi aku," sambungnya ,"Atau kirimkan aku malaikat dari surga," ucapnya lagi dgn sedih . Air matanya jatuh ke pipi, namun dia tidak berusaha menghapusnya . Untuk hari ini, di izinkannya air mata membasahi pipinya.
      
  ***  

        "Hari ini aku tdk telatkan ?" tanya Dong Hae yg menyambut Sae Hee dari luar kelas. "Iya..iya" ucap Sae Hee tdk semangat,Dong Hae menatap gadis itu kesal ."Hai ,Dong Chan ! Hari ini belajar apa ?" ucap Dong Hae mengalihkan pandangannya pd adiknya. "Menggambar!" jawab Dong Chan senang."Tolonglah ganti pelajaran yg lain, dari dulu itu2 terus," ucap Dong Hae mengkritik,"Akan ku jitak kepalamu jika masih brani mengkritik!" seru Sae Hee ,"Tapi kan itu kenyataan.." ucap Dong Hae , Sae Hee mengangkat tangannya, "eits," ucap Dong Hae sambil menggenggam tergelangan tangan Sae Hee yg sudah melayang ."Makan yuk ? Kali ini aku yg bayar," ucapnya ,"Kau yg bayar? Baiklah," ucap Sae Hee ceria . 
         Dan disinilah mereka sekarang, kedai Mie yg kecil, sedang menyeruput mie di mangkok masing2.
Sedang asyik2nya makan tiba2 hape Sae Hee berbunyi . "Ada apa Hyun Su ?" Sae Hee menjawab panggilan di teleponnya ,"Hah ? Ra In cari masalah ? kalian dimana ? yayaya , aku segera kesana," ucap Sae Hee lalu memutuskan sambungan telepon . "Ada apa ?" tanya Dong Hae ,"Ada masalah,aku harus pergi ," ucap Sae Hee sambil bangkit berdiri, namun Dong Hae meraih tangan Sae Hee dan ikut bangkit berdiri. "Aku ikut," ucap Dong Hae ,"Tidak usah," ucap Sae Hee ,"Aku ikut," ucap Dong Hae serius sambil mendekatkan wajahnya pd wajah Sae Hee , "Iya, iya ," ucap Sae Hee tergagap jantungny berdetak cepat tiba2 ,"Bagus," ucap Dong Hae, kemudian menjauhkan wajahnya ."Kita titip dulu adikku dirumah tetanggaku" ucap Dong Hae , Sae Hee yg masih salah tingkah hanya mengangguk pasrah .
          

***

"Kau tunggu disini saja. Terlihat sangat pengecut bila aku membawa laki2" ucap Sae Hee memberi tahu ,Dong Hae hanya bisa mengangguk sambil melihat Sae Hee yg pergi meninggalkannya sendiri dibalik pohon .
"Apa yg kau lakukan, Choi Ra In ?" Bentak Sae Hee galak . "Ohh ,rupanya kalian mau main kroyokan ?" Ucap Ra In, "Kalian  kira aku akan takut? lihat siapa yg akan datang !" sambungnya . Tiba2 datang seseorang menghampiri Ra In, dan melingkari tangannya di pundak gadis itu . "Kau mau aku habisi yg mana dulu ,sayang?" tanya laki2 itu . "Yang itu dulu, dia yg paling sombong," ucap Ra In sambil menunjuk Sae Hee . "Kau masih menyimpan dendam SMA Ra In ?" tanya Sae Hee santai, tidak merasa takut walau laki2 itu sudah melangkah maju dan melayangkan tinjunya , tapi Sae Hee segera menghindar, dan mengeluarkan senjatannya ,pisau lipat .
"Lebih baik kau pergi sekarang," ucap Sae Hee ketus, "Kau kira aku takut dgn pisau mu?" ucap laki2 itu lalu menepis pisau itu dari tangan Sae Hee ,pisau itu terjatuh ke tanah . Laki2 itu sudah akan melayangkan tinjunya, tiba2 ..
BUGGH !~~
Dong Hae menendang laki2 itu dari belakang . "Kau sudah bosan hidup, hah?!" bentak Dong Hae ,laki2 itu bangkit dan memutar tubuhnya menghadap Dong Hae , matanya melotot kaget .
      "Se .. Senior ?" ucapnya tergagap . "Senior ?" ucap Sae Hee bingung , "Dia senior di kelompok Gangstermu oppa?" tanya Ra In yg ikut terkejut . Laki2 itu hanya mengangguk lemas . "Gangster? Kau anak Gangster ?!" bentak Sae Hee, dia terdengar sangat marah . "Iya , Sae Hee, aku .." , PLAK! Sae Hee memotong kalimat dgn tamparannya . Dong Hae terdiam kaget sambil menatap Sae Hee yg berlari jauh meninggalkan dia dan yg lain .

***

"Mantannya seorang Gangster dan mati karena pekerjaannya itu?" tanya Dong Hae setelah mendengar cerita tentang Sae Hee dari Soo Ri dan Hyun Gun yg dengan iklhas menceritakan secara detail karena mendapat sogokan traktiran dari Dong Hae. "Iya, jadi dia trauma berhubungan dgn org yg ada hubungannya dgn Gangster," ucap Soo Ri sambil menganggukkan kepalanya, "Begitukah ?" gumam Dong Hae .

***

 Pagi ini Sae Hee membuka pintu rumahnya, kemudian ada setangkai bunga mawar merah berisi selembar kertas bertuliskan "Mianhae, Sae Hee.", dari siapa? pikir Sae Hee, kemudian dia mengangkat bahunya lalu memasukkan bunga itu kedalam rumahnya. 
Di perjalanan ke sekolah tempatnya mengajar Sae Hee baru ingat kemarin dia marah besar dgn Dong Hae 
Pasti dari dia, pikir gadis itu dgn wajah kesal.

***
Ketika Sae Hee membuka pintu, dia melihat setangkai bunga mawar merah berisi selembar kertas bertuliskan "Mianhae, Sae Hee.", dan ini sudah hari ketiga kejadian ini terulang ,membuat Sae Hee mulai tersentuh. Kalo mau minta maaf mengapa tidak ngomong langsung ? batin gadis itu ,sudah 3 hari dia tdk bertemu Dong Hae disekolah, dia hanya bertemu dgn Dong Chan, tapi enggan bertanya dgn bocah itu .

***

Kali ini bukan tersentuh ,tapi muak . Sae Hee menatap kesal kearah bunga yg berbaris rapi dari pintu rumah hingga gerbangnya . "Dia mau minta maaf atau mengotori rumahku?" ucap Sae Hee kesal, dia mulai memungut  satu per satu dan ketika sampai dibunga yg terakhir dia membuka gerbang yg sejak tadi tertutup .
Dan ...
Jeng Jrenggg ~ 
Muncul Dong Hae dibalik gerbang sambil menggenggam sebuket bunga mawar merah .
"Mianhae ,Sae Hee" ucap laki2 itu tulus ,Sae Hee menatap tak percaya, tapi akhirnya muncul seulas senyum dibibirnya . "Ne," ucap gadis itu . "Tapi cara minta maafnya harus sok misterius seperti ini ya?" ucap gadis itu lagi. Dong Hae nyengir lebar, "Tapi kau suka kan ?" ucap laki2 itu, "Ada yg aku mau sampaikan kpdmu Sae Hee, nanti sore jam 5 aku tunggu diatap gedung SMA mu dulu, oke ?" lanjut Dong Hae . "Ada apa?" tanya Sae Hee ,"Datang saja, nanti kau akan tau," ucap laki2 itu sambil menyerahkan bunga di tangannya ,lalu pergi meninggalkan Sae Hee yg kebingungan dan tidak menyadari keberadaan org yg sedari tadi memperhatikan gerak-gerik dan pembiraraannya dengan Dong Hae.

***

Walau belum jamnya ,Dong Hae sudah berdiri diatas atap gedung tempat janjiannya dgn Sae Hee sambil tersenyum, rambutnya dibelai oleh angin yg sedari tadi menemaninya . Tiba2 dia mendengar langkah kaki seseorang, pasti Sae Hee, pikirnya senang ,lalu dgn cepat memutar tubuhnya, senyum diwajahnya menghilang menatap orang yg ternyata bukan Sae Hee. "Sudah lama tidak bertemu, Dong Hae," sapa org itu dgn senyum licik .

***

Hape Sae Hee berbunyi ,menandakan ada telepon masuk, dia yang sedang sibuk mengetik data2 siswanya ,langsung saja mengangkat panggilan itu .
"Hallo?" sapa gadis itu ,"Hallo Sae Hee. Tebak aku sekarang dimana? Mungkin kau akan kehilangan laki2 yg kau sayangi, mau melihatnya secara langsung? cepat datang sekarang!" ucap laki2 diseberang telepon, Sae Hee shock mendengar suara dan kabar itu, dibenaknya melintas 1 nama .
Lee Tae Min .
Sae Hee berlari kencang bukan ke sekolah tapi ke sebuah rumah,dia membuka pintu rumah itu dgn kunci yg dia simpan dikantong kemejanya .
"Oppa ,aku pinjam senjatamu," ucap gadis itu sambil mengambil sebuah pistol dari laci meja lalu berlari keluar dgn tergesa2.

***

Sae Hee sampai di atap gedung matanya terbelalak melihat kejadian di depannya, Tae Min menodongkan pistolnya kearah Dong Hae dari jarak yg cukup jauh .
"Apa masalahmu dgnku hah ?!" bentak Dong Hae, wajahnya tidak terlihat takut sedikit pun.
"Kau masih bertanya? Kau anak BlackRed ! Itu masalahnya!" jawab Tae Min, 
"Kau masih dendam karena seniorku, Choi Min Ho menebas habis teman2mu hah ?! Kau telah membunuhnya dgn tanganmu sendiri, kau ingat?" ucap Dong Hae ,BlackRed? Seniorku, Choi Min Ho? batin Sae Hee. "Aku tidak akan pernah puas sebelum menghancurkan BlackRed seutuhnya,kawan. Katakan selamat tinggal pada dunia," ucap Tae Min, lalu ..
DORR~!
Tae Min tejatuh lemas, dari kepalanya keluar darah segar. Tangan Sae Hee yg memegang sebuah pistol bergetar tak karuan ,air mata jatuh ke pipinya ,"Aku tidak akan membiarkan kau hidup lebih lama lagi,Tae Min," ucap gadis itu dalam tangis, "Dulu Min Ho oppa, dan sekarang Dong Hae ?tidak akan ku biarkan" lanjutnya, Dong Hae menghampiri Sae Hee dan memeluk gadis itu .
"Gomawo," ucap laki2 itu, Sae Hee menganggukkan kepalanya. Dong Hae melepas pelukannya, meletakkan tangannya di pundak Sae Hee dan menatap gadis itu lurus2,
"Sae Hee, Aku mencintaimu.." ucap  laki2 itu lembut, Sae Hee menatap Dong Hae kaget, lalu gadis itu menganggukkan kepalanya. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti," ucap Dong Hae pura2 bingung, "Aku juga mencintaimu, Dong Hae!" ucap gadis itu lantang,"Kau tidak Gangster Phobia lagi?" tanay Dong Hae ,Sae Hee menggelengkan kepalanya, membuat Dong Hae tersenyum bahagia,lalu memeluk gadis itu lagi.
"Dari mana kau dapat pistol itu?" tanya Dong Hae penasaran .
"Dari seniormu, Choi Min Ho." ucap Sae Hee sambil memandang langit yg mulai gelap dengan senyum bahagia.
Oppa, aku tau, pasti kau yg mengirimkan malaikat tampan ini untukku , batin Sae Hee bahagia matanya tetap tertuju pada langit sore yg terlihat sangat cantik.

The End ~ ♥

No comments:

Post a Comment